Neurohukum

Neurohukum adalah persinggungan antara ilmu saraf dengan hukum dan mengkaji pengaruh otak maupun ilmu saraf secara keseluruhan dalam pembuatan hukum dengan tujuan menghasilkan hukum yang lebih adil.[1][2][3] Beberapa pertanyaan yang berusaha dijawab melalui kajian neurohukum di antaranya seberapa jauh tumor atau kerusakan otak meringankan hukuman pidana yang diberikan, apakah ada kemungkinan pengaturan terkait vonis atau rehabilitasi dipengaruhi oleh ilmu saraf, dan siapa yang boleh melihat citra otak seseorang.[1][4]

  1. ^ a b Petoft, Arian (2015-01-05). "Neurolaw: A brief introduction". Iranian Journal of Neurology. 14 (1): 53–58. ISSN 2008-384X. PMC 4395810alt=Dapat diakses gratis. PMID 25874060. 
  2. ^ Petoft, Arian (2015). "Toward Human Behavior Sciences from the Perspective of Neurolaw" (PDF). International Journal of Public Mental Health and Neurosciences. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2019-07-17. 
  3. ^ Goodenough, Oliver R. and Macaela Tucker; Tucker, Micaela (December 2010). "Law and Cognitive Neuroscience". Annual Review of Law and Social Science. 6: 61–92. doi:10.1146/annurev.lawsocsci.093008.131523. 
  4. ^ Eagleman, David M. (July–August 2011). "The Brain on Trial". The Atlantic.  [1]

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search